Kelangkaan
1.
Pengertian kelangkaan
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak
mempunyai cukup sumber daya untuk memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan
singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah kebutuhan lebih banyak dari
jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti segalanya
sulit diperoleh atau ditemukan.
Masalah kelangkaan merupakan masalah bagaimana
seseorang dapat memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat
pemuas yang terbatas. Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi
berperan penting karena masal ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita
mampu menyeimbangkan antara keinginan yang tidak terbatas dan alat pemuas
kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya dapat digunakan untuk
menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak terbatas.
2.
Manfaat dari adanya laut
Indonesia adalah sebuah negara maritim terbesar dunia. Lebih dari 70 persen luas
wilayahnya terdiri dari lautan yang membentang dari ujung utara Pulau Sumatera
sampai ke ujung selatan Irian Jaya,karena semua wilayah daratannya merupakan
gugusan pulau-pulau yang membentang antara Benua Asia dan Benua Australia.
Semua wilayah Indonesia berada di sekitar garis khatulistiwa tersebut.Sekarang tinggal bagaimana upaya bangsa Indonesia dalam mengelola segala potensi sumberdaya laut yang sangat luar biasa besar tersebut untuk kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia, serta kelestarian lingkungan hidup demi masa depan anak cucu bangsa Indonesia.
Sekurang-kurangnya ada 5 manfaat besar dari laut bagi bangsa dan rakyat Indonesia yaitu:
1. Sarana Transportasi
Laut bagi bangsa Indonesia bukanlah sebagai pemisah melainkan sebagai pemersatu bangsa melalui jalur komunikasi dan transportasi termurah. Melalui jalur lautlah sebagian terbesar dari keperluan bangsa Indonesi diangkut. Karena itu laut benar-benar berfungsi sebagai peersatu bangsa Indonesia.
Semua wilayah Indonesia berada di sekitar garis khatulistiwa tersebut.Sekarang tinggal bagaimana upaya bangsa Indonesia dalam mengelola segala potensi sumberdaya laut yang sangat luar biasa besar tersebut untuk kesejahteraan rakyat dan bangsa Indonesia, serta kelestarian lingkungan hidup demi masa depan anak cucu bangsa Indonesia.
Sekurang-kurangnya ada 5 manfaat besar dari laut bagi bangsa dan rakyat Indonesia yaitu:
1. Sarana Transportasi
Laut bagi bangsa Indonesia bukanlah sebagai pemisah melainkan sebagai pemersatu bangsa melalui jalur komunikasi dan transportasi termurah. Melalui jalur lautlah sebagian terbesar dari keperluan bangsa Indonesi diangkut. Karena itu laut benar-benar berfungsi sebagai peersatu bangsa Indonesia.
2. Sumber Pangan
Laut Indonesia juga berfungsi sebagai sumber pangan, terutama protein hewani dalam bentuk ikan dan hasil laut lainnya. bangsa Indoensia mampu mengekspor ikan dan hasil laut ke mancanegara.
Indonesia juga berhasil dalam mengembangkan usaha budaya perikanan, baik untuk memenuhi keperluan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.
3. Pertambangan
Laut juga termasuk wilayah pertambangan yang sangat potensial bagi banga Indonesia. Salah satu hasil tambang terpenting yang dihasilkan dari laut Indonesia adalah minyak dan gas bumi yang sudah diekspor ke mancanegara. Sungguh banyak hasil tambang yang dapat digali dari laut yang mendatangkan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Hanya saja dalam penambangan memang harus dipertimbangkan benar agar tidak merusak lingkungan biota laut serta terumbu karang yang banyak terdapat di peraian laut Indonesia.
4. Rekreasi dan Pariwisata
Sebagai sebuah negara tropis, panorama alam laut Indonesia sangat luar biasa memiliki keragaman yang dapat dijadikan sebagai pusat wisata bahari. Di kawasan Indonesia bagian timur sangat terkenal daerah Bunaken di Sulawesi Utara dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Untuk Indonesia bagian barat, keindahan alam laut yang terkenal adalah di bagian pantai barat Sumatera dan selatan Jawa. Termasuk juga di daerah Kepulauan Natuna, yang memiliki keindahan alam laut dan pantai yang sangat luar biasa. Pada saat sekarang sedang dikembangkan pula bono Kuala Kampar yang ternyata sudah menjadi daya tarik yang sangat luar biasa bagi peselancar dunia.
5. Bahan Baku Obat-obatan
Laut juga sangat terkenal dengan kekayaan alami nabati maupun hewani yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan (herbal). Ekstrak dari berbagai jenis tanaman maupun hewan itu sangat bermanaat bagi tubuh manusia, baik untuk mengobati maupun untuk mencegah berbagai macam penyakit. Salah atu contoh sederhana sekarang yang sedang dikembangkan adalah eskrak albumin dari ikan gabus yang dapat dipakai untuk mempercepat proses penyembuhan orang-orang yang memerlukan operasi ringan maupun berat. Air laut dalam juga sekarang sudah populer digunakan sebagai air meneral yang dapat menyegarkan tubuh manusia.
Laut Indonesia juga berfungsi sebagai sumber pangan, terutama protein hewani dalam bentuk ikan dan hasil laut lainnya. bangsa Indoensia mampu mengekspor ikan dan hasil laut ke mancanegara.
Indonesia juga berhasil dalam mengembangkan usaha budaya perikanan, baik untuk memenuhi keperluan dalam negeri maupun untuk tujuan ekspor.
3. Pertambangan
Laut juga termasuk wilayah pertambangan yang sangat potensial bagi banga Indonesia. Salah satu hasil tambang terpenting yang dihasilkan dari laut Indonesia adalah minyak dan gas bumi yang sudah diekspor ke mancanegara. Sungguh banyak hasil tambang yang dapat digali dari laut yang mendatangkan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyat Indonesia.
Hanya saja dalam penambangan memang harus dipertimbangkan benar agar tidak merusak lingkungan biota laut serta terumbu karang yang banyak terdapat di peraian laut Indonesia.
4. Rekreasi dan Pariwisata
Sebagai sebuah negara tropis, panorama alam laut Indonesia sangat luar biasa memiliki keragaman yang dapat dijadikan sebagai pusat wisata bahari. Di kawasan Indonesia bagian timur sangat terkenal daerah Bunaken di Sulawesi Utara dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara. Untuk Indonesia bagian barat, keindahan alam laut yang terkenal adalah di bagian pantai barat Sumatera dan selatan Jawa. Termasuk juga di daerah Kepulauan Natuna, yang memiliki keindahan alam laut dan pantai yang sangat luar biasa. Pada saat sekarang sedang dikembangkan pula bono Kuala Kampar yang ternyata sudah menjadi daya tarik yang sangat luar biasa bagi peselancar dunia.
5. Bahan Baku Obat-obatan
Laut juga sangat terkenal dengan kekayaan alami nabati maupun hewani yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan obat-obatan (herbal). Ekstrak dari berbagai jenis tanaman maupun hewan itu sangat bermanaat bagi tubuh manusia, baik untuk mengobati maupun untuk mencegah berbagai macam penyakit. Salah atu contoh sederhana sekarang yang sedang dikembangkan adalah eskrak albumin dari ikan gabus yang dapat dipakai untuk mempercepat proses penyembuhan orang-orang yang memerlukan operasi ringan maupun berat. Air laut dalam juga sekarang sudah populer digunakan sebagai air meneral yang dapat menyegarkan tubuh manusia.
1.1 Latar Belakang
3.
Laut merupakan sesuatu yang langka
Laut akan
menjadi sesuatu yang langka apabila isi dari laut tersebut selalu disalah gunakan
oleh masyarakat. Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan panjang garis pantai lebih dari
95.000 km dan juga memiliki lebih dari 17.504 pulau. Keanekaragaman sumberdaya
perairan Indonesia meliputi sumberdaya ikan maupun sumberdaya terumbu karang. Terumbu
karang yang dimiliki Indonesia luasnya sekitar 7000 km2 dan
memiliki lebih dari 480 jenis karang yang telah berhasil dideskripsikan.
Kekayaan sumberdaya hayati
perairan Indonesia yang tinggi akan sangat bermanfaat jika dilakukan
pemanfaatan secara optimal dan
bertanggung jawab. Penangkapan ikan yang dilakukan adalah proses pemanfaatan sumberdaya perikanan yang bersifat ekonomis dari perairan secara bertanggung jawab. Tata laksana ini menjadi asas dan standar internasional mengenai pola perilaku bagi praktek penangkapan yang bertanggung jawab dalam pengusahaan sumberdaya perikanan dengan maksud untuk menjamin terlaksananya aspek konservasi, pengelolaan dan pengembangan efektif sumberdaya hayati akuatik berkenaan dengan pelestarian.
bertanggung jawab. Penangkapan ikan yang dilakukan adalah proses pemanfaatan sumberdaya perikanan yang bersifat ekonomis dari perairan secara bertanggung jawab. Tata laksana ini menjadi asas dan standar internasional mengenai pola perilaku bagi praktek penangkapan yang bertanggung jawab dalam pengusahaan sumberdaya perikanan dengan maksud untuk menjamin terlaksananya aspek konservasi, pengelolaan dan pengembangan efektif sumberdaya hayati akuatik berkenaan dengan pelestarian.
Proses pemanfaatan sumberdaya
perikanan di Indonesia khususnya untuk ikan-ikan karang saat ini banyak yang
tidak sesuai dengan Code of Conduct for
Responsible Fisheries. Hal ini disebabkan oleh semakin bertambahnya
kebutuhan dan permintaan pasar untuk ikan-ikan karang serta persaingan yang
semakin meningkat. Keadaan tersebut menyebabkan nelayan melakukan kegiatan
eksploitasi terhadap ikan-ikan karang secara besar-besaran dengan menggunakan
berbagai cara yang tidak sesuai dengan kode etik perikanan yang bertanggung
jawab. Cara yang umumnya digunakan oleh nelayan adalah melakukan illegal fishing yakni pemboman, pembiusan, serta
penggunaan alat tangkap trawl.
4.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Kerusakan Ekosistem Laut
1. Kegiatan
penangkapan dengan menggunakan bahan beracun
Selain penggunaan
bahan peledak di
dalam penangkapan ikan di daerah karang, kegiatan yang marak dilakukan oleh nelayan adalah dengan
menggunakan obat bius atau bahan beracun lainnya. Seiring dengan meningkatnya
permintaan konsumen terhadap ikan hias dan hidup memicu nelayan untuk melakukan
kegiatan penangkapan yang merusak dengan menggunakan racun sianida. Kegiatan ini umum dilakukan oleh nelayan untuk memperoleh
ikan hidup.
Hasil yang diperoleh dengan cara ini memang merupakan ikan yang masih
hidup.
Akan tetapi penggunaannya pada daerah karang memberikan
dampak yang sangat besar bagi terumbu karang. Selain itu penangkapan dengan
cara ini dapat menyebabkan kepunahan jenis-jenis ikan karang tertentu. Di samping mematikan ikan-ikan yang ada, sisa racun dapat menimbulkan
dampak negatif bagi kehidupan terumbu karang, yang ditandai dengan perubahan
warna karang yang berwarna warni menjadi putih yang lama kelamaan karang
menjadi mati.
2. Penambangan karang dengan atau tanpa bahan peledak Perusakan habitat dan
kematian masal hewan terumbu karang
3. Pembuangan
limbah panas Meningkatnya suhu air 5-10oC di atas suhu, dapat mematikan karang dan biota lainnya
4. Pengundulan hutan di lahan atas Sedimen hasil erosi dapat mencapai
terumbu karang di sekitar muara sungai, sehingga mengakibatkan kekeruhan yang
menghambat difusi oksigen ke dalam polib.
5. Pengerukan di sekitar terumbu karang
Meningkatnya kekeruhan yang mengganggu pertumbuhan karang.
1. Upaya-Upaya Dalam Menanggulangi
Kerusakan Laut
Dewasa
ini sumberdaya alam dan lingkungan telah menjadi barang langka akibat tingkat
ekstraksi yang berlebihan over-exploitation dan kurang memperhatikan
aspek keberlanjutan. Padahal secara ekonomi dapat meningkatkan nilai jual,
namun di sisi lain juga bias menimbulkan ancaman kerugian ekologi yang jauh lebih
besar, seperti hilangnya lahan, langkanya air bersih, banjir, longsor, dan
sebagainya. Kegagalan pengelolaan SDA (Sumber Daya Alam) dan lingkungan hidup
ditengarai akibat adanya tiga kegagalan dasar dari komponen perangkat dan
pelaku pengelolaan. Kegagalan
kebijakan lag of policy terindikasi terjadi akibat adanya kesalahan justifikasi para policy maker
dalam menentukan kebijakan dengan ragam pasal-pasal yang berkaitan erat dengan
keberadaan SDA dan lingkungan. Contoh menarik adalah kebijakan penambangan
pasir laut. Di satu sisi, kebijakan tersebut dibuat untuk membantu menciptakan
peluang investasi terlebih pasarnya sudah jelas. Namun di sisi lain telah
menimbulkan dampak yang cukup signifikan dan sangat dirasakan langsung oleh
nelayan dan pembudidaya ikan di sekitar kegiatan. Bahkan secara tidak langsung
dapat dirasakan oleh masyarakat di daerah lain. Misalnya terjadi gerusan/abrasi
pantai, karena karakteristik wilayah pesisir yang bersifat dinamis. Kedua
adanya kegagalan masyarakat lag of community sebagai bagian dari
kegagalan pelaku pengelolaan lokal akibat adanya beberapa persoalan mendasar
yang menjadi keterbatasan masyarakat. Kegagalan masyarakat lag of community
terjadi akibat kurangnya kemampuan masyarakat untuk dapat menyelesaikan
persoalan lingkungan secara sepihak, disamping kurangnya kapasitas dan
kapabilitas masyarakat untuk memberikan pressure kepada pihak-pihak yang
berkepentingan dan berkewajiban mengelola dan melindungi lingkungan.
Ketidakberdayaan masyarakat tersebut semakin memperburuk bargaining position masyarakat sebagai pengelola lokal dan
pemanfaat SDA dan lingkungan. Misalnya saja, kegagalan masyarakat melakukan
penanggulangan masalah pencemaran yang diakibatkan oleh kurang perdulinya
publik swasta untuk melakukan internalisasi
eksternalitas dari kegiatan usahanya. Contohnya banyak pabrik-pabrik yang
membuang limbah yang tidak diinternalisasi ke daerah aliran sungai yang pasti
akan terbuang ke laut atau kebocoran pipa pembuangan residu dari proses
ekstrasi minyak yang tersembunyi, dan sebagainya. Ketiga adanya kegagalan
pemerintah lag of government sebagai bagian kegagalan pelaku pengelolaan
regional yang diakibatkan oleh
kurangnya perhatian pemerintah dalam
menanggapi persoalan lingkungan. Kegagalan pemerintah terjadi akibat kurangnya
kepedulian pemerintah untuk mencari alternatif pemecahan persoalan lingkungan
yang dihadapi secara menyeluruh dengan melibatkan segenap komponen terkait stakeholders. Dalam hal ini, seringkali
pemerintah melakukan penanggulangan permasalahan lingkungan yang ada secara
parsial dan kurang terkoordinasi. Dampaknya, proses penciptaan co-existence
antar variabel lingkungan yang menuju keharmonisan dan keberlanjutan antar
variabel menjadi terabaikan. Misalnya saja, solusi pembuatan tanggul-tanggul
penahan abrasi yang dilakukan di beberapa daerah Pantai Utara (Pantura) Jawa,
secara jangka pendek mungkin dapat menanggulangi permasalahan yang ada, namun
secara jangka panjang persoalan lain yang mungkin sama atau juga mungkin lebih
besar akan terjadi di daerah lain karena karakteristik wilayah pesisir dan laut
yang bersifat dinamis.
Dalam menanggulangi permasalahan illegal fishing (penangkapan ikan dengan menggunakan
alat tangkap yang ilegal) yang ada sehingga tidak
berkelanjutan dan menyebabkan kerusakan yang berdampak besar maka diperlukan
solusi yang tepat untuk menekan terjadinya kegiatan tersebut seperti:
1. Peningkatan kesadaran masyarakat nelayan akan bahaya yang ditimbulkan
dari
illegal fishing (penangkapan ikan dengan menggunakan
alat tangkap yang ilegal).
2. Peningkatan pemahaman dan pengetahuan nelayan tentang illegal fishing.
3. Melakukan rehabilitasi terumbu karang.
4. Membuat alternatif habitat karang sebagai habitat ikan sehingga daerah
karang
alami tidak rusak akibat penangkapan ikan.
5. Mencari akar penyebab dari masing-masing masalah yang timbul dan
mencarikan
solusi yang tepat untuk mengatasinya.
6. Melakukan penegakan hukum mengenai perikanan
khususnya dalam
hal pemanfaatan
yang bertanggung jawab
7. Meningkatkan pengawasan dengan membuat badabn khusus yang menangani dan bertanggung jawab terhadap kegiatan illegal
fishing.
Selain
itu, upaya yang dilakukan dalam menanggulangi penangkapan ikan yang secara
ilegal adalah peningkatan kesadaran dan pengetahuan
masyarakat nelayan mengenai illegal. Peningkatan kesadaran ini dapat dilakukan
dengan dilakukannya penyuluhan ke wilayah nelayan, dan pendidikan dari kecil di
sekolah daerah pesisir. Agar betul-betul bisa langsung menyerang akar
permasalahan dan menanamkan kesadaran sejak awal untuk menjaga terumbu karang.
Tapi penyuluhan itu tidak akan dapat bertahan lama jika akar dari semua masalah
itu tidak segera di selesaikan yaitu faktor kemiskinan.
0 komentar:
Posting Komentar